18 Mei 2012

Makalah : Pengamatan Perilaku Hewan


MAKALAH
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

PENGAMATAN PERILAKU HEWAN





Disusun Oleh :

DWI PUTRI SABARIASIH
K2311022
PENDIDIKAN FISIKA / A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011




I.              TUJUAN

1.      Mampu membuat suatu eksperimen pengamatan perilaku hewan
2.      Mampu mengamati perubahan perilaku hewan akibat perubahan kondisi lingkungan eksternal


II.      DASAR TEORI

Semua organism memiliki perilaku. Perilaku merupakan bentuk respons terhadap kondisi internal dan eksternalnya.

(Umi Fatmawati.2011:34)
 
Perilaku adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon atau tanggapan, serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung(Sunaryo, 2004). Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukanuntuk menimbulkan reaksi atau disebut rangsangan. Rangsangan tertentuakan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.

(www.scribd.com)
Perilaku juga dapat diartikan sebagai aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus. Dalam mengamati perilaku, kita cenderung untuk menempatkan diri pada organisme yang kita amati, yakni dengan menganggap bahwa organisme tadi melihat dan merasakan seperti kita. Ini adalah antropomorfisme (Y: anthropos = manusia), yaitu interpretasi perilaku organisme lain seperti perilaku manusia. Semakin kita merasa mengenal suatu organisme, semakin kita menafsirkan perilaku tersebut secara antropomorfik.
Seringkali suatu perilaku hewan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir atau innate behavior), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang dapat disebabkan oleh lingkungan. Pada perkembangan ekologi perilaku terjadi perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau karena akibat hasil asuhan  atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus berlangsung. Dari berbagai hasil kajian, diketahui bahwa terjadinya suatu perilaku disebabkan oleh keduanya, yaitu genetis dan lingkungan (proses belajar), sehingga terjadi suatu perkembangan sifat.
(PERILAKU BINATANG « pelangiLova.htm)
Tanggap akan memberi perubahan pada reaksi dan dipengaruhi oleh kondisi fisiologi di dalam tubuh yang dipengaruhi sistem endokrin.
a.   Pembawaan (Instincts)
Tipe-tipe pembawaan :
1.    Refleks
Contoh: Capung (Odonata) langsung terbang ketika akan ditangkap. Kupu-kupu membedakan rasa enak ada pada tarsusnya (bagian dari kaki), jika ada makanan enak, maka secara reflek probosisnya akan langsung keluar.
2. Kinesis
Gerakan yang terarah karena rangsangan dari luar, merupakan gerak acak yang berfungsi sebagai alat menghindarkan diri dari bahaya.Contoh : Pada kecoa yang suka ditempat gelap, ketika lampu nyala, langsung bergerak dengan arah tak tentu.
3.  Taksis
Gerakan yang terarah, yang sifatnya mendekati atau menjauhi suatu rangsangan, jadi bisa bersifat positif atau negatif, sifat taksis ini diantaranya :
- Fototaksis, pengaruh sumber cahaya
- Geotaksis, pengaruh tanah
- Thigmotaksis, pengaruh rangsangan kontak atau sentuhan
- Kemotaksis, pengaruh rangsangan kimia
- Termotaksis, pengaruh suatu rangsangan suhu tertentu
- Higrotaksis, pengaruh kandungan air atau kelembaban
b.  Belajar (learning)
Suatu proses pembelajaran yang merupakan perubahan adaptif pada perilaku sebagai hasil dari pengalaman di masa sebelumnya.
c.   Komunikasi
Komunikasi antar serangga diperlukan diantaranya dalam mendapatkan pasangan, komunikasi terjadi bila salah satunya memberi signal atau isyarat yang bisa berupa signal visual, sentuhan suara, dan kimiawi. Komunikasi ini bisa dilakukan dalam jarak jauh, biasanya melibatkan alat visual, bahan kimia tersebar di udara, alat pendengar (auditory) dan lain-lain.Untuk komunikasi jarak dekat biasanya menggunakan kombinasi beberapa organ perasa.Jenis komunikasi ini ada yang sifanya khusus digunakan antar individu dalam suatu spesies (intraspesifik) dan ada yang digunakan antar spesies yang berbeda (interspesifik).
Komunikasi visual berhubungan dengan penglihatan, seperti kupu-kupu jantan melihat adanya kupu-kupu betina, kunang-kunang jantan yang terbang dan menyala di malam hari, dan komunikasi pada lebah madu yang melakukan tarian- tarian untuk memberi tahu temannya jika menemukan sumber makanan. Komunikasi suara atau auditory communication dapat terjadi karena adanya gerakan fibrase dan gerakan pada alat stidulasi.Alat studulasi, gerakan menggaruk, seperti pada belalang ketika sayap belakangnya menggaruk femur belakang.Komunikasi kimia terjadi karena adanya bahan kimia yang mempengaruhi perilaku. Dalam tubuh serangga bahan kimia diproduksi di suatu bagian dan disebarkan ke bagian lain, disebut hormon, dan ada yang dikeluarkan oleh suatu individu untuk mempengaruhi individu lain.
Arti Penting Perilaku Adaptif: Berbagai macam perilaku bergantung pada mesin perilaku: reseptor indera, sirkit dalam sistem saraf, dan organisasi otot.
Hewan dihadapkan pada empat bentuk perintah yang menopang hidupnya, yaitu:
1.  Makan,
2. Mencegah jangan sampai dimakan,
3. Mampu bertahan hidup dalam kondisi fisik lingkungannya, dan
4. Meneruskan gen-gennya kepada generasi berikutnya.
1.  Perilaku Makan
 Hewan beragam dalam keluasan cita rasanya. Dari yang sangat khusus hingga ke pemakan umum yang dapat memilih di antara sekumpulan spesies yang dapat dimakan. Tujuan makanan ialah energi, tetapi energi diperlukan untuk mencari makanan. Jadi hewan berperilaku sedemikian rupa untuk memaksimumkan perbandingan kerugian/keuntungan dari pencarian makanan itu. Kerugian energi dari mencari makanan diusahakan seminimum mungkin melalui perkembangan “citra mencari” untuk macam makanan yang, untuk sementara, menghasilkan keuntungan yang besar.  Untuk beberapa species, citra mencari itu mungkin bukan perwujudan makannya saja, melainkan tempatnya yang khusus. Banyak pula hewan yang menggunakan energinya untuk membangun perangkap, daya tarik dan sejenisnya untuk menarik mangsanya agar berada dalam jangkauannya. Sebagian besar kehidupan hewan sosial berkisar pada makan bersama.
2.    Perilaku Mempertahankan diri
Perilaku berkisar dari melarikan diri dari pemangsa potensial sampai dengan menggunakan senjata bertahan dan penggunaan kamuflase dan mimikri (meniru).
3.    Bertahan Hidup dalam Lingkungan Fisik
Kebanyakan hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban tertentu, dan sebagainya. Kisaran ini relatif luas bagi hewan, seperti mamalia dan burung, yang banyak mempunyai mekanisme yang efisien untuk mempertahankan kendali homeostatis terhadap lingkungannya.
4.     Perilaku Reproduktif
(PERILAKU BINATANG « pelangiLova.htm)

III.        METODE KEGIATAN

1.    Mendesign pengamatan perilaku , mulai dari menetapkan pilihan hewan yang akan diamati, manipulasi objek, cara pengumpulan data dan pengolahannya.
2.    Melakukan observasi atau percobaan sesuai hasil rancangannya.
3.    Mengamati atau mengumpulkan data, membahas dan melaporkan hasil.

Alternatif pengamatan perilaku :
1.    Respon cacing terhadap bermacam stimulus (sentuhan, cahaya, suhu, dst)
2.    Respon serangga malam terhadap warna cahaya.
3.    Kapan serangga malam keluar dan kembali ke peristirahatan?
4.    Bagaimana periodosasi mekar dan mengatupnya beberapa bunga teratai dan bagaimana hubungannya dengan mikrokalimat?
5.    Bagaimana perilaku induk ayam mengasuh anaknya ?
6.    Bagaimana serangga membuat sarangnya ?
7.    Dst

Cara kerja :
1.    Mendiskusikan untuk memcari alternative perilaku hewan yang akan diamati.
2.    Menetapkan jenis hewan yang akan dijadikan objek pengamatan ( dalam hal ini, saya memilioh laba-laba).
3.    Merancang : alat, bagaimana perilaku terhadap hewan diberikan, pengamatan, berapa lama, dimana, kapan, dst.
4.    Melakukan pengamatan.
5.    Membahas dan melaporkan hasilnya.

IV.        PEMBAHASAN

Dalam praktikum pengamatan perilaku hewan ini, yang diamati adalah perilaku induk ayam mengasuh anaknya.
Perilaku induk ayam berdasarkan hasil pengamatan yaitu:

1.      Mandi debu
Ayam betina akan mencari daerah yang berdebu (seperti sampah atau tanah halus) dan membuat partikel-partikel itu masuk ke dalam bulunya dengan menaikkan bulu-bulu tersebut, berjongkok di tanah lalu melempar-lempar, menggosok-gosok dan menggetar-getarkan tubuh, sayap, dan kakinya. Perilaku ini sangat penting untuk kesejahteraan fisik dan mental ayam, dan mereka bisa menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal ini setiap harinya. Hal ini membantu ayam untuk menghilangkan parasit, menjaga kulit dan bulu mereka tetap dalam kondisi baik, dan menjaga suhu tubuh mereka tetap nyaman.
2.      Bertengger
Ayam suka bertengger di dahan-dahan pohon pada malam hari teman-teman kelompoknya. Di alam liar, perilaku ini melindungi mereka dari predator dan juga membantu untuk menjaga panas tubuh.
3.      Rasa ingin tahu atau investigasi
Ayam adalah binatang yang ingin tahu dan ingin menjelajahi lingkungan mereka dengan cara, misalnya, mematuki benda-benda yang menarik dan menggaruk-garuk di tanah.
4.      Bersarang

Ayam adalah binatang yang ingin tahu dan ingin menjelajahi lingkungan mereka dengan cara, misalnya, mematuki benda-benda yang menarik dan menggaruk-garuk di tanah.

5.      Perilaku yang berkaitan dengan kenyamanan dan perawatan
Perilaku ini termasuk mengacak-acak bulu, menggaruk-garuk kepala, menggetar-getarkan tubuh, peregangan dan mengepakkan sayap. Ketika ayam betina tidak mendapatkan kemudahan atas sesuatu yang mereka butuhkan, seperti tempat bersarang atau bahan yang tepat untuk mandi debu, mereka sering mengeluarkan suara-suara yang terdengar frustrasi.

Perilaku – perilaku induk ayam terhadap anak ayam diantaranya adalah:

1.      Induk ayam tidak hanya mencari makanan untuk dirinya sendiri,tapi juga mencari makanan untuk anaknya. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dari induk terhadap anaknya saat masih kecil, karena anak ayam yang masih kecil belum terlalu bias mencari makanan sendiri,selain itu bahaya atau resiko yang akan dihadapi anak ayam yang mencari makanan sendiri cukup besar.

2.      Induk ayam sangat menjaga dan melindungi anaknya. Hal ini dapat kita amati ketika ada individu lain yang mendekati atau mengganggu anaknya, maka secara spontan induk ayam akan melebarkan atau memekarkan bulu tan tubuhnya. Dengan agresif induk ayam menerka individu yang mengganggu anaknya.
Perilaku individu yang sangat protektif itu dirangsang oleh respon teriakan dari anaknya. Respon induk mengenai situasi bahaya yang sedang terjadi.

Selain perilaku-perilaku induk ayam terhadap anak ayam, dapat di amati pula perilaku anak ayam terhadap induknya, yaitu:

1.      Anak ayam selalu mengikuti kemanapun induknya pergi, perilaku dilakukan agar anak ayam terlindungi dari ancaman predator (pengganggu) dari ancaman dan terjamin kehidupannya.

2.      Anak ayam berlindung di bawah sayap induknya ketika menemui ancaman. Jika anak ayam merasa terancam keamanannya maka akan segera berlindung dala dekapan atau jangkauan sayap dan bulu-bulu induknya.

3.      Dalam kondisi dingin atau hujan maka anak ayam akan masuk dalam dekapan induknya (bulu-bulu induknya).


Pola perilaku ayam saat mencari makan yaitu dengan cakar yang menggaruk tanah untuk mencari makanan yang terdapat di tanah, lalu mematuk sesuatu yang kiranya dianggap makanan. Hal ini disebabkan karena adanya perilaku belajar, dimana sang induk dituntut untuk memodifikasi proses belajar untuk menemukan remah-remah makanan atau biji-bijian yang tersebar di tanah dan yang tertimbun di dalam tanah.

Perilaku induk ayam terhadap anaknya itu kemungkinan juga merupakan hasil perilaku belajar yaitu pengkondisian,dimana pengkondisian melibatkan pasangan stimulus yang primer ilmiah yang membangkitkan suatu respon otomatis, Seiring berjalannya waktu, hewan menjadi terkondisi dengan stimulus sekunder (otomatis) dan merespon terhadapnya seolah-olah stimulus alamiah. Respon-respon bawaan dengan stimuli pertanda yang baru memperluas kemampuan suatu organism untuk bereaksi dengan tepat terhadap perubahan lingkungan, sebab proses pengkondisian menghasilkan ketergantungan terhadap suatu jenis symbol pemicu aksi. Sedangkan pada anak ayam, timbul adanya perilaku belajar yang ditandai oleh proses perekaman (imprinting) yaitu belajar terbatas dimana anak ayam belajar untuk berlindung kepada induknya begitu melihat dan mendengar adanya ancaman bahaya.

V.           KESIMPULAN
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap perilaku hewan dalam hal ini perilaku induk ayam dalam mengasuh anaknya, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Perilaku bawaan pada induk ayam saat anak ayam berada dalam ancaman,induk ayam menjadi agresif.
2.      Induk ayam akan mencarikan makanan untuk anak-anaknya ketika masih kecil.
3.      Induk ayam sangat menjaga dan melindungi anaknya, dari gangguan yang ada di lingkungan sekitanrnya.
4.      Perilaku bawaan pada anak ayam ditunjukan saat anak ayam berada dalam ancaman, anak ayam akan berkotek untuk memberitahu induknya bahwa ia membutuhkan perlindungan dari induknya. Lalu anak ayam berlindung di bawah sayap dan bulu-bulu induknya.
5.      Anaka ayam selalu mengikuti kemanapun induknya pergi.
6.      Perilaku belajar pada ayam di tunjukkan dalam perilakunya mencari makanan dengan menggaruk-garuk tanah untuk memperoleh remah-remah makana. Selain ditunjukkan pada perilaku saat mencari makan, perilaku belajar juga ditunjukkan saat anak ayam  berlindung pada induknya saat bahaya.







VI.        DAFTAR PUSTAKA
Suyitno,Al.2006. Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Yogyakarta:FMIPA UNY
Fatmawati,Umi.2011.Panduan Praktikum Biologi Umum. Surakarta: UNS Press


VII.     LAMPIRAN
5 Lembar lampiran







Surakarta,26 November 2011
Mengetahui

Asisten                                                                                              Praktikan



       Ditha                                                                                     Dwi Putri Sabariasih






0 komentar:

Posting Komentar